Penampakan Bunda Maria Di Roma, Italia (Tahun 352)

" OUR LADY OF THE SNOWS "

Bunda Maria sedang melihat Paus Liberius sedang mengukur luas tanah yang tertutup salju

Penampakan kepada : John, Paus Liberius

Penampakan pertama : 4 Agustus 352
Penampakan terakhir : 4 Agustus 352
Jumlah penampakan : 1 kali
Tempat penampakan : Roma, Italia

Diakui Vatikan : Belum diakui secara resmi


Adalah hal yang tidak mungkin kalau salju turun pada bulan Agustus, tetapi sejarah menceritakan tentang hujan salju yang nampaknya lebih tidak mungkin terjadi, yaitu di kota Roma, Italia pada tanggal 5 Agustus 352, salju turun pada malam hari.

Paus Liberius
Di sana tinggallah seorang bangsawan, John dan istrinya yang tidak punya anak, yang telah diberkati Tuhan dengan banyak kekayaan duniawi. Mereka memilih Bunda Allah sebagai pewaris seluruh kekayaan mereka, dan atas usul Paus Liberius, mereka dianjurkan untuk berdoa agar Bunda Maria dapat memberikan tanda kepada mereka mengenai cara bagaimana mereka akan melakukan hal tersebut.

Sebagai jawaban atas doa mereka, Bunda Maria pada malam hari tanggal 5 Agustus 352, menampakkan diri kepada John dan istrinya, juga kepada Bapa Suci, Paus Liberius, yang mengarahkan mereka untuk membangun sebuah gereja untuk menghormatinya di atas puncak bukit Esquiline. Dan apakah tanda yang diberikan oleh Bunda Maria seperi yang diminta John dan istrinya?

Salju sangat jarang turun di Roma, tapi serpihannya jatuh tanpa suara pada malam itu, menyelimuti puncak bukit bersejarah itu. Pagi harinya berita tersebut menyebar dengan cepat dan orang banyak berkumpul di atas bukit dan melihat kemegahan putihnya hamparan salju. Salju turun dalam pola tertentu, menunjukkan garis batas dimana gereja akan dibangun di masa yang akan datang. Ketika diketahui bahwa salju itu adalah tanda dari Bunda Maria, orang-orang secara spontan menambahkan nama lain dari nama Bunda Maria yang telah banyak ada, yaitu "Our Lady of the Snows".

Gereja yang dibangun di sana sekarang dikenal dengan nama Basilika Santa Maria Mayor. Ini adalah titik fokus devosi bagi banyak jutaan putera dan puteri Bunda Maria dan salah satu dari gereja yang paling populer di dunia. Di sana Bunda Maria dengan senang hati menjamin berbagai macam berkat seperti serpihan salju yang jatuh pada malam hari di bulan Agustus itu.

Sacra Culla
Gereja yang dibangun oleh John dan istrinya untuk menghormati "Our Lady of the Snows" ini, yang direnovasi dan diperbesar di kemudian hari ini awalnya dikenal dengan nama yang berbeda yaitu Basilika Liberius. Kemudian gereja ini pernah juga dinamakan gereja Santa Maria dari Palungan karena di dalam gereja ini juga diabadikan sebuah relik yang bernama "Sacra Culla" yaitu relik yang berisi kayu palungan tempat Tuhan Yesus dilahirkan. Terakhir gereja tersebut dinamakan Santa Maria Mayor, untuk membedakannya dari banyak gereja lainnya yang dipersembahkan kepada Bunda Allah. Mayor, berarti lebih besar. Disana terdapat gambar yang dikatakan sebagai "Our Lady of the Snows", yang diyakini dilukiskan oleh St. Lukas Rasul.

Basilika Santa Maria Mayor
Basilika Santa Maria Mayor adalah satu dari empat basilika di mana para peziarah yang ke Roma harus berdoa untuk mendapatkan indulgensi pada tahun suci. Adalah pantas bagi kita untuk menamakan "Our Lady of the Snows" kepada Bunda Maria. Selimut putih pada malam Agustus itu melambangkan Bunda Maria, murni seperti salju yang tertiup angin, berkat dan rahmatnya banyak dan beragam seperti kepingan salju yang jatuh.

Ilmu pengetahuan mengatakan bahwa setiap kepingan salju berbeda dalam bentuk dan susunan, ukuran, garis besar, struktur, ornamen, semuanya tanpa batas. Tidak terbatas dalam kecantikan yang menakjubkan, kompleksitas yang mengejutkan, simetri sempurna saat mereka terbang, menari turun dari langit. Betapa sosok yang indah dari berkat yang Bunda Maria dapatkan untuk kita! Salju mengubah wajah bumi, melukis bahkan bidang lumpur dengan selimut putih. Kasih karunia Tuhan menang melalui doa kepada Bunda Maria, juga mengubah muka bumi. Salju menjaga panas bumi, melindungi tumbuh tumbuhan dan memberi kelembaban dengan efektivitas yang lambat.

Rahmat memiliki tujuan yang sama yaitu memelihara kehangatan kasih Allah di dalam hati kita. Ini melindungi jiwa kita dari kedinginan karena pencobaan dan dosa. Ini memberikan nutrisi pada jiwa dengan kehidupan baru.


Sumber :
https://en.wikipedia.org
http://www.roman-catholic-saints.com
http://www.miraclehunter.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar