Rosario |
Doa Rosario adalah salah satu doa yang paling populer bagi umat Katolik. Seperti banyak devosi lainnya, Rosario juga telah berevolusi atau mengalami perubahan dari waktu ke waktu.
Rosario yang kita doakan hari ini memiliki sedikit perbedaan dengan cara berdoa Rosario berabad-abad silam. Lalu, perubahan apa saja yang terjadi dalam doa Rosario? Simak ulasan berikut:
Doa salam Maria menjadi doa yang paling banyak diucapkan saat berdoa Rosario. Doa Salam Maria hari ini sudah sedikit berbeda dengan doa Salam Maria beberapa abad lalu.
Pada awalnya, doa Salam Maria hanya berisi ayat-ayat dari Kitab Suci. “Salam, penuh kasih karunia, Tuhan menyertai engkau. Berbahagialah kamu di antara perempuan, dan diberkati buah dari rahimmu. “(Lukas 1.28, 42)
Seiring berjalannya waktu, Gereja Katolik menambahkan kata “Maria” dan “Yesus” untuk memperjelas siapa yang disebut dalam doa itu.
Doa ini kemudian disempurnakan pada abad ke-15 dan ke-16 dengann penambahan kalimat: “Santa Maria, Bunda Allah, doakanlah kami orang-orang berdosa, sekarang dan pada saat kematian kami.”
Selama berabad-abad, Rosario secara resmi hanya memiliki tiga peristiwa penting, yakni peristiwa gembira, peristiwa sedih dan peristiwa mulia.
Namun, pada tahun 2002, Paus St. Yohanes Paulus II menambahkan satu peristiwa yang disebut peristiwa terang yang fokus pada pelayanan Kristus.
Atas permintaan Bunda Maria melalui penampakan di Fatima pada tahun 1917, banyak umat Katolik menambahkan doa Fatima pada akhir setiap peristiwa Rosario.
Berikut doa Fatima: “Ya Yesus yang baik, ampunilah dosa-dosa kami. Selamatkanlah kami dari api neraka, dan hantarlah jiwa-jiwa ke surga, terlebih jiwa-jiwa yang sangat membutuhkan kerahiman-Mu. Amin.”
Sejatinya doa Rosario adalah doa yang didaraskan berdasarkan Injil. Saat ini banyak umat Katolik berdoa Rosario dengan menambahkan kutipan bacaan Injil yang berkaitan dengan peristiwa itu.
Hal ini tidak jauh berbeda dengan praktek doa Rosario pada abad ke-15, di mana umat Katolik berdoa Rosario dengan merenungkan Injil sambil bermeditasi.
Umat Katolik pada abad ke-11 dan 12 berdoa Rosario dengan cara genufleksi. Genufleksi adalah gerakan menghormat dengan cara mencondongkan tubuh bagian atas ke depan sambil berdiri atau berlutut dengan sebelah kaki.
Perubahan Rosario dari waktu ke waktu hingga saat ini bukanlah perubahan besar yang mengubah nilai-nilai dasar dari doa itu sendiri.
Rosario yang kita doakan hari ini memiliki sedikit perbedaan dengan cara berdoa Rosario berabad-abad silam. Lalu, perubahan apa saja yang terjadi dalam doa Rosario? Simak ulasan berikut:
Doa “Salam Maria” telah berubah
Doa salam Maria menjadi doa yang paling banyak diucapkan saat berdoa Rosario. Doa Salam Maria hari ini sudah sedikit berbeda dengan doa Salam Maria beberapa abad lalu.
Pada awalnya, doa Salam Maria hanya berisi ayat-ayat dari Kitab Suci. “Salam, penuh kasih karunia, Tuhan menyertai engkau. Berbahagialah kamu di antara perempuan, dan diberkati buah dari rahimmu. “(Lukas 1.28, 42)
Seiring berjalannya waktu, Gereja Katolik menambahkan kata “Maria” dan “Yesus” untuk memperjelas siapa yang disebut dalam doa itu.
Doa ini kemudian disempurnakan pada abad ke-15 dan ke-16 dengann penambahan kalimat: “Santa Maria, Bunda Allah, doakanlah kami orang-orang berdosa, sekarang dan pada saat kematian kami.”
Peristiwa Terang
Selama berabad-abad, Rosario secara resmi hanya memiliki tiga peristiwa penting, yakni peristiwa gembira, peristiwa sedih dan peristiwa mulia.
Namun, pada tahun 2002, Paus St. Yohanes Paulus II menambahkan satu peristiwa yang disebut peristiwa terang yang fokus pada pelayanan Kristus.
Doa Fatima
Atas permintaan Bunda Maria melalui penampakan di Fatima pada tahun 1917, banyak umat Katolik menambahkan doa Fatima pada akhir setiap peristiwa Rosario.
Berikut doa Fatima: “Ya Yesus yang baik, ampunilah dosa-dosa kami. Selamatkanlah kami dari api neraka, dan hantarlah jiwa-jiwa ke surga, terlebih jiwa-jiwa yang sangat membutuhkan kerahiman-Mu. Amin.”
Rosario Kitab Suci
Sejatinya doa Rosario adalah doa yang didaraskan berdasarkan Injil. Saat ini banyak umat Katolik berdoa Rosario dengan menambahkan kutipan bacaan Injil yang berkaitan dengan peristiwa itu.
Hal ini tidak jauh berbeda dengan praktek doa Rosario pada abad ke-15, di mana umat Katolik berdoa Rosario dengan merenungkan Injil sambil bermeditasi.
Genufleksi
Umat Katolik pada abad ke-11 dan 12 berdoa Rosario dengan cara genufleksi. Genufleksi adalah gerakan menghormat dengan cara mencondongkan tubuh bagian atas ke depan sambil berdiri atau berlutut dengan sebelah kaki.
Perubahan Rosario dari waktu ke waktu hingga saat ini bukanlah perubahan besar yang mengubah nilai-nilai dasar dari doa itu sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar